Urban Legend Rumah Susun Bandung
Kalau ngomongin Bandung, kebanyakan orang langsung kebayang suasana adem, tempat nongkrong estetik, sama kuliner-kuliner yang bikin perut bahagia. Tapi di balik semua itu, ada sisi lain yang nggak kalah kuat: deretan kisah mistis yang nempel kayak lem di benak warga.
Salah satu yang paling sering diomongin—apalagi kalau udah masuk jam 11 malam ke atas—adalah soal rumah susun tua yang tersebar di beberapa titik kota.
Dan percaya atau nggak, tiap rusun itu punya versi horornya masing-masing, tapi ada satu pola yang sama: makin malam, makin kerasa kayak ada “penghuni lain” yang ikut nyapa.
Warga sekitar sering cerita, kalau rusun tua di Bandung itu punya aura yang beda banget. Bukan sekadar bangunan kusam atau catnya yang udah mengelupas, tapi kayak ada hawa dingin yang nempel meskipun udara lagi panas-panasnya.
Warga sekitar sering cerita, kalau rusun tua di Bandung itu punya aura yang beda banget. Bukan sekadar bangunan kusam atau catnya yang udah mengelupas, tapi kayak ada hawa dingin yang nempel meskipun udara lagi panas-panasnya.
Ada yang bilang, kalau kamu lewat area tangga darurat rusun itu, bisa aja kedengaran langkah kaki pelan yang ritmenya konstan, padahal nggak ada siapa-siapa.
Saking seringnya kejadian kayak gitu, para penghuni sampai udah “kebal”—mereka cuma bilang, “Ah itu mah biasa, udah akrab sama suara-suara begituan.” kalau kamu dengernya langsung, itu jelas nggak “biasa.”
Kisah paling terkenal datang dari lantai paling atas. Konon, di lantai itu lampunya sering banget kedip-kedip walaupun udah diperbaiki berkali-kali. Generator aman, kabel aman, listrik aman—tapi lampunya tetep suka berulah kayak lagi kasih kode Morse.
Kisah paling terkenal datang dari lantai paling atas. Konon, di lantai itu lampunya sering banget kedip-kedip walaupun udah diperbaiki berkali-kali. Generator aman, kabel aman, listrik aman—tapi lampunya tetep suka berulah kayak lagi kasih kode Morse.
Beberapa penghuni yang pulang malam ngaku pernah ngeliat bayangan orang lewat di depan pintu unit, padahal unit itu udah kosong bertahun-tahun.
Ada juga yang cerita kalau lift rusun suka berhenti sendiri di lantai yang ditinggalin. Paling ngeselinnya, pas pintu kebuka, isinya cuma lorong gelap dan angin dingin yang datang entah dari mana, kayak lagi ngirim pesan, “Nih, gua ada.”
Bagian luar rusun pun nggak kalah angker. Malam-malam tertentu, terutama habis hujan, beberapa orang suka melihat sosok perempuan berdiri di balkon lantai tiga.
Bagian luar rusun pun nggak kalah angker. Malam-malam tertentu, terutama habis hujan, beberapa orang suka melihat sosok perempuan berdiri di balkon lantai tiga.
Nggak jelas wajahnya, cuma siluet rambut panjang dan gaun yang ngegantung lemes. Warga yang lewat bawah cuma bisa pura-pura nggak liat, padahal jelas-jelas itu bukan manusia.
Anehnya lagi, penghuni lantai tiga bilang mereka nggak punya tetangga yang tinggal di unit yang balkonnya sering muncul penampakan itu. Unitnya kosong. Selalu gelap. Selalu terkunci.
Dan yang bikin makin terkenal, urban legend rusun Bandung ini selalu punya alur cerita yang sama di berbagai lokasi: selalu ada satu unit “mati” yang nggak pernah ditempati.
Katanya sih karena dulu pernah ada penghuni yang ngalamin kejadian tragis—versinya beda-beda tergantung siapa yang cerita. Ada yang bilang bunuh diri, ada yang bilang kecelakaan, ada yang bilang hilang tanpa jejak.
Tapi yang paling bikin merinding adalah versi penghuni lama: mereka percaya unit itu memang “dipakai” oleh makhluk lain, jadi manusia yang nekat tinggal di situ bakal diganggu sampai akhirnya pergi sendiri.
Entah kamu percaya atau enggak sama dunia mistis, satu hal yang pasti: rumah susun tua di Bandung punya daya magis yang bikin kita penasaran sekaligus takut.
Entah kamu percaya atau enggak sama dunia mistis, satu hal yang pasti: rumah susun tua di Bandung punya daya magis yang bikin kita penasaran sekaligus takut.
Mereka bukan cuma bangunan bertingkat buat tempat tinggal, tapi juga penyimpan cerita-cerita gelap yang dibisikkan dari generasi ke generasi.
Dan sampai sekarang, meskipun banyak yang mengaku cuma bualan, nyatanya nggak sedikit juga yang memilih nggak lewat depan rusun itu kalau nggak benar-benar terpaksa.
Kalau kamu punya nyali, coba deh mampir pas larut malam. Tapi ya jangan datang sendirian. Kamu nggak pernah tahu siapa—atau apa—yang bakal “menyapa” balik. #Urban Legend
Dan sampai sekarang, meskipun banyak yang mengaku cuma bualan, nyatanya nggak sedikit juga yang memilih nggak lewat depan rusun itu kalau nggak benar-benar terpaksa.
Kalau kamu punya nyali, coba deh mampir pas larut malam. Tapi ya jangan datang sendirian. Kamu nggak pernah tahu siapa—atau apa—yang bakal “menyapa” balik. #Urban Legend